Secarik kertas tlah tercetak..
Seketika itu pula ia tertegun dan terpaku..
Ketika ku melihatnya..
Tak terasa air mata ini mengalir di pipinya..
Tak mampu ia berkata..
Tak mampu juga ia merubah semuanya..
Ketika itupun seolah di dunia ini hanya ia sendiri..
Sepi..hening..dan serasa tak terdengar apapun..
Ia lihat langit..
Mendung..serasa memperlihatkan suasana hati yang melihatnya..
Tak terasa rintik-rintik hujan pun turun..
Bersamaan air mata yang mengalir di pipinya..
Ketika itu pula tak ada satu orang pun yang mengerti keadaannya..
Disaat hujan..disaat itu pula ia mengenang semuanya...
Disaat-saat ia mungkin lupa pada-Nya..
Disaat-saat ia menghampiri-Nya ketika ia butuh saja...
Ia melihat secarik kertas itu lagi.
Tetap tak berubah..
Satu hal yang harus ia pertaruhkan nantinya..
Satu hal yang harus ia terima..
Dan satu hal yang membuatnya seperti ini sekarang..
Tak ada senyum..tak ada lagi keceriaan sejak ia mengetahuinya..
Tapi dihadapan yang lainnya..
Ia seakan menyembunyikan kesedihannya dengan senyum yang menurutnya tak seperti keadaannya..
Hujan semakin deras..
Semakin teringat pula ia akan kesalahannya selama ini..
Tak bisa diubah..semua yang terjadi saat itu..
Teringat perkataan orang tuanya..
Ia bangkit dan mengambil hikmah dari semuanya..
Ia sadar Rabb-Nya sedang memberikan hadiah terindah untuknya..
Ia sadar..air mata ini bukan tuk kesedihan..tapi kelak kebahagiaan yang nantinya ia dapatkan..
Hadiah terindah dari-Nya..
Hadiah yang membuatnya sedih dan menangis..
Tapi dengan Hadiah itu,Ia khan tersenyum bahagia..